Wednesday, October 30, 2013

Pendekatan Dalam Pengembangan ICT Di Sekolah. Meliputi : Emerging , Applying , Integrating Dan Transforming Approach.

            A.    Emerging Approach
Pendekatan ini merupakan langkah awal dalam mengembangkan langkah-langkah ICT di sekolah. Sekolah mulai untuk menyediakan beberapa peralatan dan beberapa perangkat lunak(software).
Pada tahap awal ini, pengelola sekolah (kepala dan wakil kepala sekolah ) serta guru memulai untuk mengkaji konsekwensi dan berbagai kemungkinan penerapan ICT pada kurikulum sekolah. Pada tahap ini sekolah masih memegang system pembelajaran teacher-centred yang sifatnya tradisional. Sebagai contoh, para guru memberi materi dengan menyediakan materi dan para siswa mendengarkan, mencatat, dan materi yang telah ditentukan. Hanya sebagaian kecil saja materi yang disediakan untuk diakses oleh siswa secara individu.

Dalam menguraikan tentang masing-masing pendekatan dapat dilihat pada aspek visi, sudut pandang filosofis belajar dan ilmu pendidikan (philosophy of learning and pedagogy),  engembangan rencana dan kebijakan (development plans and plicies), fasilitas dan sumber (facilities and resources), pandangan kurikulum (understanding of the curriculum), komunitas (community) dan penilaian (assessment).

1). Visi.
Visi sekolah terhadap pembelajaran mulai berkembang. Penggunaan ICT dipusatkan pada penggunaan komputer di bawah tanggung jawab individu atau kelompok kecil dengan penggunaan yang sangat spesifik untuk mengajar, atau administrasi berdasarkan pada keahlian dan pengetahuan mereka sendiri. Visi pendekatan ini adalah suatu respon pragmatis dengan cara mengakses ke sumber daya dan keahlian yang tersedia.

2). Philosophy of Learning and Pedagogy.
Guru secara individu bertanggung jawab dalam pembelajaran dan pengembangan ICT dalam membantu memberikan pengetahuan pokok terhadap siswa. Pengembanagan ICT melalui pendekatan ini dilihat dari Ilmu mendidikan masih terbatas pada lingkup individu dan kelompok kecil dalam organisasi sekolah dengan waktu yang masih terbatas.

3). Development Plans and Policies
Pengembangan ICT di sekolah adalah terpisah dari keseluruhan rencana pengembangan sekolah dan kebijakan mengenai kurikulum, personil, pengembangan profesional, keuangan, masyarakat, pengajaran, pelajaran dan penilaian. Para guru dan para siswa punya inisiatip sendiri untuk menggunakan komputer.

4). Facilities and Resources
Fasilitas dan sumber daya ICT terdiri dari beberapa unit printer dan komputer berdiri sendiri (stand-alone) dan terisolasi di kantor sekolah dan beberapa kelas. Isi yang tersedia sangat terbatas terdiri dari perangkat lunak manajemen sekolah dan aplikasi jenis kantor umum dengan beberapa game yang menyediakan penghargaan untuk para siswa. Isi ICT merupakan kebutuhan beberapa para guru untuk mereka mengajar.

5). Understanding of the Curriculum
Mengajarkan ICT adalah untuk memaksakan para siswa menjadikan ICT sebagai bahan pembelajaran. Dalam hal ini kurikulum disusun untuk mengajarkan para siswa suatu pemahaman dasar dan aplikasi perangkat lunak yang tersedia. Kurikulum direncanakan dan dikembangkan oleh para guru sendiri.

6). Community
Keterlibatan masyarakat pada pendekatan ini masih kurang dan tidak direncanaan. Bantuan alat seperti komputer sifatnya masih bantuan individual dan tidak terprogram, masyarakat jarang dilibatkan untuk mengajar kecuali dalam memecahkan permasalahan.

7). Assessment
Strategi penilaian terkait dengan manajemen yang lain di sekolah termasuk dalam peralatan rutin dan operasional sekolah. Catatan/kertas dan pengujian pensil secara luas digunakan dalam kaitan dengan ICT pada sumber daya yang terbatas. Penilaian pembelajaran dengan ITC pada model ini dilakukan sepenuhnya oleh guru. Penilaian ICT tidak terikat pada siswa dan penilaian sekolah.

            B.     Applying Approach
Pendekatan ini dihubungkan dengan suatu sekolah di mana pemahaman baru tentang kontribusi ICT terhadap aspek pembelajaran telah berkembang. Pada tahap ini para guru dan pengmbang menggunakan ICT untuk berbagai tugas dalam hal manajemen sekolah dan pelaksanaan kurikulum. Para guru sebagian besar mendominasi lingkungan belajar. Sebagai contoh, guru memberikan pelajaran yang telah menerapkan ICT seperti program presentasi dan word-processed. Para siswa mulai mengakses teknologi menggunakan satu atau dua komputer di kelas kelas dan laboratorium komputer. Pada tahap ini penggunaan ICT belum terintegrasi dengan kurikulum.

1). Visi
Para pengelola ICT bertanggung jawab untuk penyelenggaraan visi sekolah berbasis teknologi ICT, dengan penekanan pada belajar menggunakan ICT dan mengembangkan sumber daya dan fasilitas ICT.

2). Philosophy of Learning and Pedagogy.
Dalam kajian filosofis dan ilmu pendidikan seorang guru memusatkan pada pendekatan didaktis yang berkonsentrasi pada transmisi dan pengembangan ketrampilan ICT serta pengetahuan dasarnya. Pada kajian pedagogis penyelenggara ICT memungkinkan pengajaran dan penggunaan ICT sebagai materi terpisah.

3). Development Plans and Policies
Di lihat dari segi pengembangnya penyelenggara berkonsentrasi pada pengadaan pasilitas ICT dan sumber daya sebagai bagian dari kurikulum sekolah yang mengendalikan pengembangan ICT. Tanggung jawab untuk pengembangan rencana ICT dan kebijakan didelegasikan kepada penyelenggara ICT. Rencana Dan Kebijakan memusatkan pada akses ke berbagai sumber daya yang mendukung ICT. Pembiayaan disediakan untuk pengadaan perangkat keras dan lunak.

4). Facilities and Resources
Ada sejumlah laboratorium komputer berdiri sendiri di dalam kelas untuk keperluan ICT dengan akses dan sumber daya tersedia yang diatur oleh penyelenggara ICT. Akses Internet sudah mulai tersedia untuk sejumlah komputer. Perangkat lunak ada tersedia untuk pembelajaran sebagai implementasi kurikulum yang brhubungan dengan ICT. Aplikasi digunakan di dalam konteks pengajaran yang diciptakan oleh guru untuk menyediakan informasi bagi para siswa tentang hasil ujian. Internet dan Www digunakan dengan cara yang terkontrol dengan akses yang direncanakan untuk mengetahui dan mengukur hasil belajar siswa.

5). Understanding of the Curriculum
Pembelajaran melalui ICT menyediakan peluang untuk para siswa dalam menerapkan ICT, juga guru mulai menyadari pentingnya penerapan Kurikulum yang disusun untuk menyediakan para siswa dengan peluang untuk menerapkan ICT dalam rangka memperoleh pengetahuan dan ketrampilan.

6). Community
Penyelenggara ICT akan mencari penyumbang dan sumber dana untuk kembangkan fasilitas dan sumber daya ICT . Orang tua dan masyarakat memberikan dukungan terhadap kurikulum yang menggunakan ICT .

7). Assesment
Guru melaporkan penilaian siswa terhadap penguasaan materi dengan menggunakan ICT sesuai dengan tingkatanya. Guru menerapkan standar khsus dalam menetapkan penilaian bagi. Dalam pendekatan ini penilaian menyediakan kesempatan para guru untuk mengembangkan kurikulum sendiri. Strategi penilaian yang digunakan adalah tanggung jawab dari setiap individu.
            C.    Integrating Approach
Pendekatan ini ditandai dengan keadaan sekolah yang sudah dilengkapi perangkat teknologi yang menyatu untuk laboratorium, kelas, dan kantor administratif. Pengembang ICT di sekolah mengembangkan cara baru yang produktif untuk pengembangan ICT secara profesional. Kurikulum sudah menggabungkan mata pelajaran dalam sebuah aplikasi dunia nyata. Sebagai contoh, materi disajikan melalui berbagai sumber yang mencakup masyarakat dan sumber daya global melalui internet. Para siswa mengakses teknologi menggunakanya dan menjadikannya sebagai alat untuk menunjukan pengethuannya dalam penguasaan materi pelajaran. Para siswa bertanggung jawab untuk penguasaan materi dan proses penilainya. Dalam model ini sekolah mulai melibatkan masyarakat dan lingkungan sebagai sumber belajar.

1). Visi
Visi pembelajaran dikembangkan bersama antara siswa dengan pengembang ICT untuk meningkatkan hasil belajar secara optimal termasuk cara dan pengelolaannya. Visi itu dibuat oleh siswa staf, masyarakat lokal dan global.

2). Philosophy of Learning and Pedagogy
Para siswa memusatkan pendekatan yang mendukung keberhasilan belajar, menentukan gaya belajarnya, para siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain, mengintegrasikan materi peajaran dan memanfaatkan sumber belajar yang sangat luas.

3). Development Plans and Policies
Materi inti pelajaran dengan rencana kebijakan ICT disatukan kedalam keseluruhan rencana pengembangan sekolah. Proses perencanaan sekolah mendorong pendekatan kolaboratif oleh staff dan para siswa. Pembiayaan ICT dengan luas didasarkan pada pembiayaan tahunan, termasuk pengembangan profesional.

4). Facilities and Resources
Semua fasilitas di sekolah sudah dipastikan terkoneksi dengan system multimedia neworking, para siswa dapat mengaksesnya di sekolah maupun luar sekolah melalui internet. Sekolah memiliki laboratorium dengan kapasitas komputer yang sudah memadai, dengan spesifikasi yang tinggi. Video-conferencing termasuk yang disajikan dan terintegrasi ke dalam kurikulum. Fasilitas presentasi kelompok kecil dan besar selalu siap tersedia.

5). Understanding the Curriculum
Kurikulum menyediakan kesempatan kepada para siswa untuk mengintegrasikan ICT ke dalam pemecahan masalah dan menawarkan cara baru bagi para siswa untuk mempublikasikan hasil belajar mereka. Kurikulum menggunakan konteks riil untuk belajar, ICT digunakan sebagai suatu guru privat untuk mendukung tujuan khusus pembelajaran.

6). Professional Development of School Staff
Pengembangan staf / guru menekankan pada pengembangan yang profesional tentang kemampuan dan ketrampilan pokok guru untuk menerapkan ICT.

7) Community
Staf dan para siswa meggunakan komunitas masyarakat lokal dan global untuk menyediakan bantuan spesifik untuk kurikulum menggunakan perangkat ICT terutama internet dan videoconferencing. Sekolah mempunyai suatu program acara reguler untuk menarik bantuan / hibah dari luar dan lebih mengembangkan kurikulumyang berbasis ICT.

8). Assessment
Penilaian siswa terintegrasi ke dalam keseluruhan kurikulum, dengan laporan dari tes terhadap pencapaian kompetensi. Siswa bertanggung jawab untuk memelihara fortofolio pribadi, mempertunjukkan pencapaian mereka, dari waktu ke waktu, menggunakan fasilitas ICT dan sumber belajar lainnya daya untuk melengkapi catatan-catatan prestasinya.

            D.    Transforming Approach
      Pendekatan ini dihubungkan dengan suatu sekolah yang telah menggunakan ICT dengan kreatif untuk memikirkan kembali dan memperbaharui organisasi sekolah. Fokus kurikulum adalah learnercentred dan mengintegrasikan materi pelajaran di dalam aplikasi dunia nyata. Sebagai contoh, para siswa boleh bekerja dengan para pemimpin masyarakat untuk memecahkan permasalahan lokal dengan mengakses, menganalisa, melaporkan, dan mempresentasikan informasi dengan perangkat ITC. Pelajar mengakses teknologi secara tidak terbatas, para siswa bertanggung jawab terhadap penilaian belajar sendiri dari apa yang mereka lakukan. Pada pendekatan ini sekolah telah menjadi suatu pusat pembelajaran bagi masyarakat.

No comments:

Post a Comment