A.
Emerging
Approach
Pendekatan
ini merupakan langkah awal dalam mengembangkan langkah-langkah ICT di sekolah.
Sekolah mulai untuk menyediakan beberapa peralatan dan beberapa perangkat
lunak(software).
Pada tahap awal ini, pengelola sekolah (kepala dan wakil kepala sekolah ) serta guru memulai untuk mengkaji konsekwensi dan berbagai kemungkinan penerapan ICT pada kurikulum sekolah. Pada tahap ini sekolah masih memegang system pembelajaran teacher-centred yang sifatnya tradisional. Sebagai contoh, para guru memberi materi dengan menyediakan materi dan para siswa mendengarkan, mencatat, dan materi yang telah ditentukan. Hanya sebagaian kecil saja materi yang disediakan untuk diakses oleh siswa secara individu.
Pada tahap awal ini, pengelola sekolah (kepala dan wakil kepala sekolah ) serta guru memulai untuk mengkaji konsekwensi dan berbagai kemungkinan penerapan ICT pada kurikulum sekolah. Pada tahap ini sekolah masih memegang system pembelajaran teacher-centred yang sifatnya tradisional. Sebagai contoh, para guru memberi materi dengan menyediakan materi dan para siswa mendengarkan, mencatat, dan materi yang telah ditentukan. Hanya sebagaian kecil saja materi yang disediakan untuk diakses oleh siswa secara individu.
Dalam
menguraikan tentang masing-masing pendekatan dapat dilihat pada aspek visi,
sudut pandang filosofis belajar dan ilmu pendidikan (philosophy of learning and
pedagogy), engembangan rencana dan
kebijakan (development plans and plicies), fasilitas dan sumber (facilities and
resources), pandangan kurikulum (understanding of the curriculum), komunitas (community)
dan penilaian (assessment).
1). Visi.
Visi sekolah terhadap
pembelajaran mulai berkembang. Penggunaan ICT dipusatkan pada penggunaan
komputer di bawah tanggung jawab individu atau kelompok kecil dengan penggunaan
yang sangat spesifik untuk mengajar, atau administrasi berdasarkan pada
keahlian dan pengetahuan mereka sendiri. Visi pendekatan ini adalah suatu
respon pragmatis dengan cara mengakses ke sumber daya dan keahlian yang tersedia.
2). Philosophy of
Learning and Pedagogy.
Guru secara individu
bertanggung jawab dalam pembelajaran dan pengembangan ICT dalam membantu
memberikan pengetahuan pokok terhadap siswa. Pengembanagan ICT melalui
pendekatan ini dilihat dari Ilmu mendidikan masih terbatas pada lingkup
individu dan kelompok kecil dalam organisasi sekolah dengan waktu yang masih
terbatas.
3). Development Plans
and Policies
Pengembangan ICT di
sekolah adalah terpisah dari keseluruhan rencana pengembangan sekolah dan
kebijakan mengenai kurikulum, personil, pengembangan profesional, keuangan,
masyarakat, pengajaran, pelajaran dan penilaian. Para guru dan para siswa punya
inisiatip sendiri untuk menggunakan komputer.
4). Facilities and
Resources
Fasilitas dan sumber
daya ICT terdiri dari beberapa unit printer dan komputer berdiri sendiri (stand-alone)
dan terisolasi di kantor sekolah dan beberapa kelas. Isi yang tersedia sangat
terbatas terdiri dari perangkat lunak manajemen sekolah dan aplikasi jenis
kantor umum dengan beberapa game yang menyediakan penghargaan untuk para siswa.
Isi ICT merupakan kebutuhan beberapa para guru untuk mereka mengajar.
5). Understanding of
the Curriculum
Mengajarkan ICT adalah
untuk memaksakan para siswa menjadikan ICT sebagai bahan pembelajaran. Dalam
hal ini kurikulum disusun untuk mengajarkan para siswa suatu pemahaman dasar
dan aplikasi perangkat lunak yang tersedia. Kurikulum direncanakan dan
dikembangkan oleh para guru sendiri.
6). Community
Keterlibatan masyarakat
pada pendekatan ini masih kurang dan tidak direncanaan. Bantuan alat seperti
komputer sifatnya masih bantuan individual dan tidak terprogram, masyarakat
jarang dilibatkan untuk mengajar kecuali dalam memecahkan permasalahan.
7). Assessment
Strategi penilaian
terkait dengan manajemen yang lain di sekolah termasuk dalam peralatan rutin
dan operasional sekolah. Catatan/kertas dan pengujian pensil secara luas
digunakan dalam kaitan dengan ICT pada sumber daya yang terbatas. Penilaian
pembelajaran dengan ITC pada model ini dilakukan sepenuhnya oleh guru.
Penilaian ICT tidak terikat pada siswa dan penilaian sekolah.
B.
Applying
Approach
Pendekatan
ini dihubungkan dengan suatu sekolah di mana pemahaman baru tentang kontribusi
ICT terhadap aspek pembelajaran telah berkembang. Pada tahap ini para guru dan
pengmbang menggunakan ICT untuk berbagai tugas dalam hal manajemen sekolah dan pelaksanaan
kurikulum. Para guru sebagian besar mendominasi lingkungan belajar. Sebagai
contoh, guru memberikan pelajaran yang telah menerapkan ICT seperti program
presentasi dan word-processed. Para siswa mulai mengakses teknologi menggunakan
satu atau dua komputer di kelas kelas dan laboratorium komputer. Pada tahap ini
penggunaan ICT belum terintegrasi dengan kurikulum.
1). Visi
Para pengelola ICT
bertanggung jawab untuk penyelenggaraan visi sekolah berbasis teknologi ICT,
dengan penekanan pada belajar menggunakan ICT dan mengembangkan sumber daya dan
fasilitas ICT.
2). Philosophy of
Learning and Pedagogy.
Dalam kajian filosofis
dan ilmu pendidikan seorang guru memusatkan pada pendekatan didaktis yang
berkonsentrasi pada transmisi dan pengembangan ketrampilan ICT serta
pengetahuan dasarnya. Pada kajian pedagogis penyelenggara ICT memungkinkan
pengajaran dan penggunaan ICT sebagai materi terpisah.
3). Development Plans
and Policies
Di lihat dari segi
pengembangnya penyelenggara berkonsentrasi pada pengadaan pasilitas ICT dan
sumber daya sebagai bagian dari kurikulum sekolah yang mengendalikan
pengembangan ICT. Tanggung jawab untuk pengembangan rencana ICT dan kebijakan
didelegasikan kepada penyelenggara ICT. Rencana Dan Kebijakan memusatkan pada akses
ke berbagai sumber daya yang mendukung ICT. Pembiayaan disediakan untuk
pengadaan perangkat keras dan lunak.
4). Facilities and
Resources
Ada sejumlah
laboratorium komputer berdiri sendiri di dalam kelas untuk keperluan ICT dengan
akses dan sumber daya tersedia yang diatur oleh penyelenggara ICT. Akses
Internet sudah mulai tersedia untuk sejumlah komputer. Perangkat lunak ada
tersedia untuk pembelajaran sebagai implementasi kurikulum yang brhubungan dengan
ICT. Aplikasi digunakan di dalam konteks pengajaran yang diciptakan oleh guru
untuk menyediakan informasi bagi para siswa tentang hasil ujian. Internet dan
Www digunakan dengan cara yang terkontrol dengan akses yang direncanakan untuk
mengetahui dan mengukur hasil belajar siswa.
5). Understanding of
the Curriculum
Pembelajaran melalui
ICT menyediakan peluang untuk para siswa dalam menerapkan ICT, juga guru mulai
menyadari pentingnya penerapan Kurikulum yang disusun untuk menyediakan para
siswa dengan peluang untuk menerapkan ICT dalam rangka memperoleh pengetahuan
dan ketrampilan.
6). Community
Penyelenggara ICT akan
mencari penyumbang dan sumber dana untuk kembangkan fasilitas dan sumber daya
ICT . Orang tua dan masyarakat memberikan dukungan terhadap kurikulum yang
menggunakan ICT .
7). Assesment
Guru melaporkan
penilaian siswa terhadap penguasaan materi dengan menggunakan ICT sesuai dengan
tingkatanya. Guru menerapkan standar khsus dalam menetapkan penilaian bagi.
Dalam pendekatan ini penilaian menyediakan kesempatan para guru untuk
mengembangkan kurikulum sendiri. Strategi penilaian yang digunakan adalah
tanggung jawab dari setiap individu.
C.
Integrating
Approach
Pendekatan
ini ditandai dengan keadaan sekolah yang sudah dilengkapi perangkat teknologi
yang menyatu untuk laboratorium, kelas, dan kantor administratif. Pengembang
ICT di sekolah mengembangkan cara baru yang produktif untuk pengembangan ICT
secara profesional. Kurikulum sudah menggabungkan mata pelajaran dalam sebuah
aplikasi dunia nyata. Sebagai contoh, materi disajikan melalui berbagai sumber yang
mencakup masyarakat dan sumber daya global melalui internet. Para siswa
mengakses teknologi menggunakanya dan menjadikannya sebagai alat untuk
menunjukan pengethuannya dalam penguasaan materi pelajaran. Para siswa
bertanggung jawab untuk penguasaan materi dan proses penilainya. Dalam model
ini sekolah mulai melibatkan masyarakat dan lingkungan sebagai sumber belajar.
1). Visi
Visi pembelajaran
dikembangkan bersama antara siswa dengan pengembang ICT untuk meningkatkan
hasil belajar secara optimal termasuk cara dan pengelolaannya. Visi itu dibuat
oleh siswa staf, masyarakat lokal dan global.
2). Philosophy of
Learning and Pedagogy
Para siswa memusatkan
pendekatan yang mendukung keberhasilan belajar, menentukan gaya belajarnya,
para siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain, mengintegrasikan materi
peajaran dan memanfaatkan sumber belajar yang sangat luas.
3). Development Plans
and Policies
Materi inti pelajaran
dengan rencana kebijakan ICT disatukan kedalam keseluruhan rencana pengembangan
sekolah. Proses perencanaan sekolah mendorong pendekatan kolaboratif oleh staff
dan para siswa. Pembiayaan ICT dengan luas didasarkan pada pembiayaan tahunan, termasuk
pengembangan profesional.
4). Facilities and
Resources
Semua fasilitas di
sekolah sudah dipastikan terkoneksi dengan system multimedia neworking, para
siswa dapat mengaksesnya di sekolah maupun luar sekolah melalui internet.
Sekolah memiliki laboratorium dengan kapasitas komputer yang sudah memadai,
dengan spesifikasi yang tinggi. Video-conferencing termasuk yang disajikan dan terintegrasi
ke dalam kurikulum. Fasilitas presentasi kelompok kecil dan besar selalu siap
tersedia.
5). Understanding the
Curriculum
Kurikulum menyediakan
kesempatan kepada para siswa untuk mengintegrasikan ICT ke dalam pemecahan
masalah dan menawarkan cara baru bagi para siswa untuk mempublikasikan hasil
belajar mereka. Kurikulum menggunakan konteks riil untuk belajar, ICT digunakan
sebagai suatu guru privat untuk mendukung tujuan khusus pembelajaran.
6). Professional
Development of School Staff
Pengembangan staf /
guru menekankan pada pengembangan yang profesional tentang kemampuan dan
ketrampilan pokok guru untuk menerapkan ICT.
7) Community
Staf dan para siswa
meggunakan komunitas masyarakat lokal dan global untuk menyediakan bantuan
spesifik untuk kurikulum menggunakan perangkat ICT terutama internet dan
videoconferencing. Sekolah mempunyai suatu program acara reguler untuk menarik
bantuan / hibah dari luar dan lebih mengembangkan kurikulumyang berbasis ICT.
8). Assessment
Penilaian siswa
terintegrasi ke dalam keseluruhan kurikulum, dengan laporan dari tes terhadap
pencapaian kompetensi. Siswa bertanggung jawab untuk memelihara fortofolio
pribadi, mempertunjukkan pencapaian mereka, dari waktu ke waktu, menggunakan
fasilitas ICT dan sumber belajar lainnya daya untuk melengkapi catatan-catatan prestasinya.
D.
Transforming
Approach
Pendekatan ini
dihubungkan dengan suatu sekolah yang telah menggunakan ICT dengan kreatif
untuk memikirkan kembali dan memperbaharui organisasi sekolah. Fokus kurikulum
adalah learnercentred dan mengintegrasikan materi pelajaran di dalam aplikasi
dunia nyata. Sebagai contoh, para siswa boleh bekerja dengan para pemimpin masyarakat
untuk memecahkan permasalahan lokal dengan mengakses, menganalisa, melaporkan,
dan mempresentasikan informasi dengan perangkat ITC. Pelajar mengakses
teknologi secara tidak terbatas, para siswa bertanggung jawab terhadap
penilaian belajar sendiri dari apa yang mereka lakukan. Pada pendekatan ini
sekolah telah menjadi suatu pusat pembelajaran bagi masyarakat.
No comments:
Post a Comment